Tek!
Seketika mataku terbuka sendiri. Otakku langsung merespon dengan cepat sehingga terasa pusing di kepala. Gerak reflek yang melewati pusat saraf sumsum tulang belakang seakan menyuruh mataku bergeser melirik jam di dinding.
"Pukul 12 lewat 15 menit"
Jemariku menjamah handphone yang terguling di samping bantal. Tak ada apapun. Berusaha kupejamkan mata sekuat tenaga dengan mengosongkan pikiran sembari mengucap doa sebelum tidur. Berharap malam masih memperbolehkanku untuk kembali tidur. Sial! Berulang kali kupaksakan namun tak pernah bisa. Mungkin bantal memang sengaja membangunkanku. Padahal, seingatku tak meminta ingin dibangunkan pada malam ini.
"Tak ada yang spesial"
Hatiku bergumam sendiri membicarakn hal-hal yang dulu pernah aku dapatkan dan membandingkannya dengan apa yang sedang aku rasakan. Otakku pun ikut mengingat apa saja dulu yang pernah terjadi. Namu mereka tak pernah sedikitpun merasa kasihan dengan alat indera yang lain, seperti mata. Mata tak tahan dengan segala yang kupikirkan dan aku katakan. Selagi slide kenangan berjalan di bayanganku, mulai turun bulir-bulir air mata yang tak sanggup lagi ditahan kelopak. Isak sendu tangis mulai kudengar sayup-sayup di keheningan malam. Sampai tak terdengar dan tak terasa air mata turun dan ternyata aku mulai tertidur.
Hemmmm.
Tubuhku masih menggeliat di dalam balutan selimut. Mata yang masih kuingat mengeluarkan air kini kugosok dengan lemasnya. Aku penasaran, masih adakah orang yang ingin mengucapkan selamat di hari ulang tahunku? Kubuka aplikasi pesan di handphone-ku yang butut. Satu bintang merah menandakan sebuah notifikasi di BBM, Pesan dan Twitter. Segera mungkin kubuka BBM karena lebih dekat dengan kursor yang kugerakkan.
Happy birthday Bebek Nabila =))
Semoga UN-nya lancar, masuk PTN yang diinginkan, selalu diberikan kesuksesan,
kesehatan lahir batin dan selalu dilindungi Tuhan o:)
barakallahu fi 'amrik ukhti! May all your whises comes true.
Sebuah pesan singkat yang terdapat di dalam BBM dengan tertulis sang pengirim tertera di atas pesan, Ahmad Fitri Rashad, pukul 00:35! Bingo! Beberapa menit sebelum aku tertidur.
Oke, sekarang aku mulai membuka notifikasi di Pesan.
Selamat ulang tahun cantik.
Semoga panjang umur, sehat selalu, dan diberi yang baik-baik tahun ini. Amin.
Pukul 01:30 pesan itu dikirimkan oleh Naufal Abdillah. Aku berasumsi, Kak Rashad lah first greeting.
Ibu masuk ke kamar dan mencium pipiku sambil mengucapkan " Selamat sweet seventeen aak" dan membuka tirai jendela yang masih tertutup. Sinar matahari langsung menerobos masuk. Maklum, aku memang bangun kesiangan. Tak lama ayah masuk dan memeluk tubuhku seperti biasa dan berkata, "Bangunlah aak yang ulang tahun ke 17". Mungkin ayah tidak tahu jika aku sudah terbangun sejak tadi. Kemudian beliau melanjutkan ucapannya, "Sekolah gak? Ayah jam 8 berangkat ke Bandung". Menyebalkan, di hari ulang tahunku yang ke 17 ini, kenapa ayah harus pergi? itu berarti tidak ada quality time untuk hari ini.
Hari itu, ntah mengapa aku sangat malas untuk pergi sekolah. Jadi, sepanjang hari kuhabiskan bermain bersma adik kecil ku yang masih berumur 3 tahun dan membalas semua ucapan Happy Birthday yang masuk ke akun twitter, BBM, dan pesan. Baterai handphone-ku yang mulanya full seketika low karna begitu penuhnya ucapan. Hehe...
Keesokkan harinya, aku masih malas untuk pergi sekolah. Sebagian besar temanku juga tidak ada yang bersekolah. Tambah besarlah kepala setan yang merayuku. Sekitar pukul setengah 10, aku mendapat BBM dari temanku sebut saja Uni. Katanya, aku dicari oleh guru olahraga karna belum menyetor nilai praktek dan aku diancam untuk tidak mendapatkan rapot besok. Sebenarnya aku tidak peduli, aku malah marah-marah karna guru itu. Menyebalkan sekali. Jadi kuputuskan untuk datang ke sekolah. Singkat cerita aku mengelilingi sekolah yang luas itu hanya untuk mencari guru olahraga. Sampai ketika aku melihat Ms. Erna dan meminta nomor handphone guru olahraga tersebut. Bingo! Aku membuka handphone tepat di depan Pak Mursalin. Tapi aku cuek saja. Akhirnya aku menelepon kak Sukman untuk konfirmasi nilai.
Benar saja, Uni dan temanku satu lagi sebut saja Ook, melarang keras aku untuk pulang. Padahal aku sudah membuat janji untuk pulang bersama temanku, Nyoman. Berbagai alasan mereka lontarkan sampai Nyoman pun ikut menahanku untuk pulang. Aku mulai curiga. Tapi aku tetap cuek saja, aku tak pernah berharap apapun. Sebelumnya, mereka bilang bahwa pintu kelas tidak dibuka. Tapi ternyata, di balkon atas aku melihat beberapa anak cowok sedang bermain. Tidak mungkin mereka mau bermain hanya di balkon. Setelah lama menunggu, kemudian datang 2 orang temanku. Lalu mereka mengajakku untuk ke kelas. Ah, aku sudah terlanjur kesal.
Aku hanya mengobrol dengan Nyoman dan mengikuti mereka menuju kelas di lantai 2. Terdengar percakapan mereka..
"Ayo Uni temenin aku ganti baju di kelas"
Krek..
"Loh pintunya terbuka? Kalau tahu begini daritadi kami di kelas, ahh"
Aku pun bertambah kesal.
Dan ketika aku melepas sepatu dan ingin memasuki kelas bersama Nyoman, aku benar-benar sedang malas dan tidak memperhatikan apapun di sekelilingku. Sampai ketika mereka keluar dari balik kursi dan menyanyikan lagu Happy Birthday ditemani alunan musik dari laptop. Aku sangat terkejut, kekesalanku hilang begutu saja. Aku benar-benar tidak memperhatikan sekeliling sampai aku tidak melihata da sepetak cake di atas meja di depan papan tulis. Dan ada tulisan ucapan di papan tulis yang dibuat oleh mereka semua. Ohh teman-teman aku sangat berterimakasih atas semua yang kalian berikan. Ini adalah Ulang Tahunku yang sangat termanis. Sesuai dengan sebutannya Sweet Seventeen.
Benar saja, Uni dan temanku satu lagi sebut saja Ook, melarang keras aku untuk pulang. Padahal aku sudah membuat janji untuk pulang bersama temanku, Nyoman. Berbagai alasan mereka lontarkan sampai Nyoman pun ikut menahanku untuk pulang. Aku mulai curiga. Tapi aku tetap cuek saja, aku tak pernah berharap apapun. Sebelumnya, mereka bilang bahwa pintu kelas tidak dibuka. Tapi ternyata, di balkon atas aku melihat beberapa anak cowok sedang bermain. Tidak mungkin mereka mau bermain hanya di balkon. Setelah lama menunggu, kemudian datang 2 orang temanku. Lalu mereka mengajakku untuk ke kelas. Ah, aku sudah terlanjur kesal.
Aku hanya mengobrol dengan Nyoman dan mengikuti mereka menuju kelas di lantai 2. Terdengar percakapan mereka..
"Ayo Uni temenin aku ganti baju di kelas"
Krek..
"Loh pintunya terbuka? Kalau tahu begini daritadi kami di kelas, ahh"
Aku pun bertambah kesal.
Dan ketika aku melepas sepatu dan ingin memasuki kelas bersama Nyoman, aku benar-benar sedang malas dan tidak memperhatikan apapun di sekelilingku. Sampai ketika mereka keluar dari balik kursi dan menyanyikan lagu Happy Birthday ditemani alunan musik dari laptop. Aku sangat terkejut, kekesalanku hilang begutu saja. Aku benar-benar tidak memperhatikan sekeliling sampai aku tidak melihata da sepetak cake di atas meja di depan papan tulis. Dan ada tulisan ucapan di papan tulis yang dibuat oleh mereka semua. Ohh teman-teman aku sangat berterimakasih atas semua yang kalian berikan. Ini adalah Ulang Tahunku yang sangat termanis. Sesuai dengan sebutannya Sweet Seventeen.